Tumbuhan talas ternyata memiliki berbagai khasiat obat. Menurut Prof.
Hembing Wijayakusuma, umbi talas memiliki efek farmakologis anti
pembengkakan (antiswelling). Kandungan kimia yang ada dalam
tumbuhan ini adalah zat besi, kalsium, garam fosfat, protein, vitamin A
dan B.
Bagian yang bisa dipakai adalah daun, umbi, dan seluruh bagian tumbuhan. Talas juga berfungsi mengatasi diare.
Bagian yang bisa dipakai adalah daun, umbi, dan seluruh bagian tumbuhan. Talas juga berfungsi mengatasi diare.
Di Indonesia tanaman talas bisa dijumpai paling banyak di Bogor,
Malang, dan Bali walaupun talas bisa dijumpai hampir di seluruh
kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 m
diatas permukaan laut, baik liar maupun di tanam.
Menurut pakar tanaman obat Prof. Hembing
Wijayakusuma,efek farmalogis
dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikangker, antitumor, dan
mnambah nafsu makan. Bagian yang biasa dipakai pada tanaman ini adalah
daun dan umbi.Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak,
hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum.
Daun maengandung vitamin A, B1, dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein,
lemak, hidrat arang, dan zat besi.
Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal
bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya
penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus,
kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat
antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit
jantung, hipertensi, dan lain-lain.
Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan
karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun,
karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka
protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna
di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena
itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari
bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal
yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari
meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino
bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta
skor proteinnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi
tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan
dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak
balita penderita gizi buruk dan diare kronis.
ada yang kurang ---> khasiat CABE ^___^ hehehe
BalasHapus